Topik bahasan body positivity kembali jadi tren dalam beberapa hari terakhir gara gara unggahan Micelle Halim. Ia kecewa karena Victoria Secret melakukan rebranding dengan tidak menampilkan lagi para angels yang ramping dan menggantinya dengan tokoh tokoh yang dianggap inspiratif. Tak hanya itu, Micelle juga menganggap bahwa orang orang yang mengkampanyekan body positivity adalah orang orang yang malas dan sirik terhadap bentuk tubuh orang lain.

Body positivity adalah suatu pemahaman yangbertujuan untuk meningkatkan citra tubuh positif pada setiaporang tanpa memandang bentuk dan ukuran. Pemahaman ini semakin dikenal luas melalui gerakan dan kampanye yang menyuarakan soal citra tubuh positif. Munculnya kampanye ini juga berusaha melawan standar kecantikan yang tidak realistis.

Standar kecantikan tidak realistis itu seperti perempuan harus berkulit putih, langsing, kurus, dan berambut panjang. Pada dasarnya, body positivity menekankan bahwa keindahan setiap individu tidak hanya berasal dari fisiknya saja tetapi bisa dari cara bersikap dan pemikiran. Nah, body positivity ini bisa kita lihat dan pelajari dari beberapa film.

Melansir dari , berikut lima film yang mengkampanyekan body positivity dengan menunjukkan perempuan yang tidak selalu ramping maupun putih. Girl's Trip adalah film tentang empat orang sahabat yang kembali bertemu setelah sekian lama tidak bertegur sapa secara langsung. Keempat sahabat ini mewakili perempuan dengan berbagai bentuk dan ukuran tubuh.

Alih alih memusingkan penampilan, empat sahabat perempuan ini menerima keunikan masing masing dan mensyukurinya. Tidak ada satu pun dari mereka yang usil mengomentari bentuk tubuh sahabatnya, yang ada hanyalah saling mendukung satu sama lain. Alhasil, keempat perempuan dalam film Girl's Trip ini menginspirasi kita untuk merayakan bentuk tubuh dan penampilan masing masing.

Little Miss Sunshine adalah sebuah film tentang anak perempuan bernama Olive yang belajar dan menyadari bahwa dunia ini masih menganut standar kecantikan tertentu. Ia menyadari bahwa di dunia ini ada ekspektasi stereotip bahwa para kontestan dalam sebuah ajang kecantikan harus berpenampilan, berpakaian, dan bergaya sesuai dengan yang sudah distandarkan. Padahal standar itu tidak bisa merangkul seluruh perempuan, dan pada akhirnya banyak perempuan yang merasa tidak diikutkan.

Olive awalnya mendapat panggilan untuk berpartisipasi dalam kontes kecantikan nasional, setelah memenangkan kontes lokal. Dalam perjalanan menuju tempat kontes, Olive banyak belajar tentang standar kecantikan di dunia kontes kecantikan dan mulai mempertanyakan apakah dia cukup cantik. Olive juga mempertanyakan apakah ia cukup memiliki penampilan yang 'tepat' untuk menjadi pemenang.

Isn't It Romantic memiliki pesan indah tentang mencintai diri sendiri dan body positivity. Film ini berfokus pada sosok Natalie yang mendapatkan kepercayaan diri dan melawan keyakinan terdahulunya bahwa ia bukan sosok perempuan yang selalu menjadi sorotan atau menarik perhatian. Namun dia tidak peduli dengan hal itu dan terus menjalani hari seperti biasa.

Namun berkat penerimaannya pada diri sendiri ia justru bisa menginspirasi kita semua bahwa harus percaya diri dengan bentuk tubuh yang dimiliki. Tidak semua perempuan bertubuh tinggi itu merasa senang dan percaya diri. Contohnya Jody di film Tall Girl yang malah merasakan pem bully an dari teman sekolahnya gara gara punya tinggi badan yang di atas rata rata teman perempuannya.

Hal tersebut alhasil membuatnya minder dan kehilangan kepercayaan diri. Jody baru merasa tidak sendiri dan tinggi tubuhnya bukanlah sebuah kutukan ketika ada siswa pertukaran dari Swedia yang setinggi dia. Dari sini kita belajar bahwa selain mencintai bentuk tubuh diri sendiri, kita pun tidak boleh mencela bentuk fisik orang lain, karena itulah pesan penting dari body positivity sesungguhnya.

Thunder Force adalah film yang berani menampilkan imej superhero dengan tubuh gemuk. Hal ini mendobrak stereotip lawas bahwasanya pahlawan perempuan itu harus tinggi, ramping, dan putih. Thunder Force memberikan pesan bahwa pahlawan perempuan tetap bisa menyelamatkan dunia, tidak peduli bentuk atau ukuran tubuhnya.

Karakter Lydia dan Emily di film Thunder Force sungguh memberikan gambaran baru tentang pahlawan perempuan. Mereka membuat film superhero lebih inklusif dengan imej tubuh perempuan yang beragam. (*) Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *