Berkaca dari raihan hasil Pra PON 2019 lalu, gulat DKI Jakarta mencoba rasional dalam memasang target medali emas. Meski KONI DKI Jakarta menargetkan satu medali emas, namun lima pegulat DKI Jakarta yang akan dibawa ke PON Papua, Oktober mendatang akan mencoba memberikan hasil lebih. Hanya saja, pekerjaan itu bukan mudah.
Dedy Rukmana, pelatih Tim Gulat DKI Jakarta ke PON Papua menyebut ada dua provinsi yang menjadi saingat berat nantinya. "Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Dari raihan Pra PON lalu, dua provinsi ini sangat mendominasi bahkan disetiap kelas. Jawa Timur meloloskan semua atlitnya, sedangkan Kalimantan Timur, hampir semua yang lolos. Jadi mereka cukup dominan. Makanya kami harus punya semangat lebih untuk meraih hasil maksimal di PON nanti," tuturnya kepada Warta Kota, Senin (14/6/2021) di Rawamangun, Jakarta Timur. Untuk mematangkan persiapan pegulatnya, Dedy menjelaskan pihaknya akan segera melakukan pemusatan latihan atau disebut TC.
Ada dua opsi yang masuk dalam rencana, yaitu TC di dalam negeri yaitu di Jawa Barat, atau ke luar negeri yaitu antara negara Uzbekistan, Korea Selatan, Jepang atau Vietnam. "Negara negara tersebut memang negara yang masih mendominasi gulat di kancah Asia. Dan ideal untuk uji coba sembari mempelajari apa apa saja yang menjadi kekurangan serta memanfaatkan kelebihan pegulat kami. Semoga dalam waktu dekat ini bisa diputuskan," tutupnya.